Dugaan Buku Dana DAK Pendidikan Kendal Senilai Belasan Milyar Bermasalah
SEMARANG – Dugaan pengadaan buku pelajaran SD/SMP dari dana alokasi khusus (DAK) Pendidikan Kabupaten Kendal mengundang LSM Jawa Tengah turun tangan. Setelah LSM Gerak Indonesia, pimpinan Tohar, dengan tegas menyatakan ada dugaan kuat terjadi persoalan yang tidak beres dalam proses pengadaan buku tersebut, kini dari Central Jawa Police Watch (CJPW) Jateng mendesak agar pengadaan buku DAK SD/SMP di Kendal tersebut dievaluai kembali Gubernur Jateng.
Koordinator CJPW Jateng, Aries Moenarto kepada koran ini mengatakan, akan mendesak Gubernur Jateng agar melakukan evaluasi-evaluasi dana bersumber DAK di Kabupaten Kendal ini. Hal ini terkait dengan proses pengadaan buku SD/SMP berasal dari anggaran DAK tahun 2010, hingga kini belum tuntas dan didistribusikan ke sekolah-sekolah penerimanya, baik SD maupun SMP. Hal inilah yang sangat disayangkan CJPW Jateng.
“Kami akan mendesak Gubernur Bibit untuk melakukan evaluasi terkait DAK Pendidikan di Kendal ini. Mengapa sampai ada ketidak beresan dengan buku-bukunya yang belum didistribusikan ke sekolah-sekolah. Padahal, ini anggaran DAK tahun 2010. Tapi sampai sekarang belum dibagikan ke sekolah-sekolah. Kalau memang ada indikasi tidak beres, atau mengarah KKN, ini harus ditindak tegas. Gubernur jangan diamkan saja,”ujar koordinator CJPW Jateng, Aries Moenarto, kepada koran ini di kediamannya, Ngaliyan Semarang, kemarin.
Dikatakan lagi, sekarang ini pihaknya tinggal kros chek ke pihak yang memiliki gawe dalam persoalan ini, yaitu ke Dikpora Kendal. Dan pihaknya juga akan melihat buku-buku SD/SMP DAK Pendidikan ini yang sudah didatangkan dari pihak kontraktor pemenang tendernya.”Dengan DAK Pendidikan jangan main-main. Banyak pejabat dan rekanan yang terseret hukum gara-gara proyek DAK ini. Jadi sebelum terjadi persoalan hukum tekait DAK Pendidikan di Kendal ini, maka ini harus dihentikan. Pak Gubernur Jateng jangan tinggal diam,”tambah CJPW Jateng, kemarin.
Seperti diberitakan koran ini sebelumnya, pengadaan buku SD/SMP berasal dari Dana alokasi khusus (DAK) Pendidikan Kabupaten Kendal, diduga syarat dengan ketidak beresan. Ada dugaan persoalan yang membuat buku-buku senilai hampir kurang lebih Rp 16 milyar tersebut hingga kini belum didistribusikan ke sekolah-sekolah penerimanya. Sejumlah sekolah SD dan SMP mengakui belum menerima buku-buku pelajaran berasal dari DAK tersebut.
Pihak Kepala Dinas Dikpora Kendal Drs. Teguh Dwidjanto saat dikonfirmasi di ruangan kerjanya mengakui belum disalurkannya buku-buku tersebut karena sesuai kesepakatan bersama antara pihak pemenang lelang dan Dikpora, berisikan sebelum buku-buku didistribusikan ke sekolah-sekolah buku itu dikirim ke Dikpora untuk dilalukan pengepakan terlebih dahulu. Saat didesak mengapa sampai hampir dua bulan belum juga didistribusikan, Teguh hanya mengusap-usap keningnya pakai telapak tangan kanannya.
Lebih lanjut Teguh menyatakan, pengadaan buku DAK Pendidikan pada prinsipnya tidak ada masalah. Baik lelang maupun spek bukunya sudah baik dan dapat dipertanggungjawabkan karena telah lulus dari tim pemeriksanya. Jika nantinya ada bukti buku dari pihak pemenang lelang tidak sesuai spek, maka konsekuensinya harus mengganti buku-buku tersebut.
Data yang diterima koran ini menyebutkan, ada 88 sekolah SD dan 92 SMP yang berhak menerima buku DAK tersebut. Untuk sekolah SD anggarannya Rp 80 juta untuk pengadaan ruang perpustakaan, dan 180 juta untuk pengadaan buku. Pengadaan buku, berdasarkan surat keputusan Bupati Kendal nomor 420/586/2010 yang ditandatangani Bupati Siti Markesi (saat masih menjaba, red) tertanggal 20 Juli 2010, pengadaan bukunya lewat tender lelang yang sudah ditentukan oleh pemerintah. (jec)