Kadinas Dikpora : Yang Tanggungjawab Pememang Tender

Posted: Februari 4, 2011 in kasus korupsi

Dugaan Pengadaan Buku DAK Pendidikan Belasan Milyar Bermasalah

 

KENDAL – Adanya dugaan belum didistribusikannya buku-buku Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan di Kabupaten Kendal, senilai belasan milyar itu merupakan tanggungjawab penuh pihak pemenang lelang DAK. Hal itu tegaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadinas Dikpora) Kabupaten Kendal, Drs. Teguh Dwidjanto, di kantornya belum lama ini. Anehnya, Kadinas Teguh ini mengaku tidak tahu siapa yang menang tendernya. Aneh kan?

“Jadi itu tanggungjawab rekanan yang menang. Dan siapa yang menang lelang, aduuhh……siapa ya….aku kurang paham. Kenal para rekanan aja tidak. Yang pasti dan jelas, soal tanggungjawab distribusi buku-buku DAK tersebut pihak pemenang lelang. Kami hanya menerima buku dan tahunya sudah beres,”ujar Kadinas Dikpora Kendal, Drs. Teguh Dwidjanto, belum lama ini.

Terkait belum beredarnya buku-buku DAK tersebut diakui Teguh. Namun pihaknya membantah jika proses lelang dan keberadaan buku-buku DAK tersebut bermasalah. Menurutnya, proses pengadaan buku tersebut sudah melalui mekanisme yang cukup jelas dan sesuai aturan perundang-undangan yang ada. Dikatakan Teguh, dalam prosesnya ada tim yang menanganinya. Tim tersebut merupakan tim khusus pemeriksa yang menangani buku-buku DAK.

Sehingga, lanjut Teguh, spesifikasi pengadaan buku sudah tidak diragukan lagi. Dijelaskan Teguh, sebenarnya buku-buku tersebut saat ini sedang dilakukan pengepakan untuk disiapkan pembagiannya ke sekolah-sekolah. Namun demikian, jika pada akhirnya ada buku yang tidak sesuai spek, maka konsekuensinya pihak pemenang tender mengganti buku tersebut.

Sementara, Ketua LSM Gerak Indonesia Jateng, Tohar, menyebutkan ini pembohongan public jika pihak Dikpora baru mau mendistribusikan buku-buku DAK tersebut. Pasalnya, proses lelang sudah hampir dua bulan, Namun mengapa hingga kini belum selesai diterimakan ke sekolah-sekolah. Persoalan ini tidak main-main, dan kami mencium adanya ketidak beresan dalam pengadaan buku DAK ini.

”Saya sudah kontak ke sejumlah sekolah-sekolah SMP yang menerima buku DAK. Namun apa yang terjadi, sekolah-sekolah yang kami konfirmasi belum ada yang menerima. Ini pembohongan yang harus diungkap,”ujar Ketua LSM Gerak Indonesia, Tohar, kepada koran ini, kemarin.

Seperti dberitakan koran ini kemarin, ratusan ribu buku berasal dari dan DAK Pendidikan diduga kuat belum didistribusikan ke sekolah-sekolah penerimanya. Buku-buku tersebut tersimpan di sebuah kantor di komplek PGRI Kendal yang buku SMP, sedang buku SD di sebuah rumah dinas Pejabat penting Pemkab Kendal. Kejadian ini dipersoalkan LSM Gerak Indonesia Jateng. LSM yang khusus membidangi pengawasan pendidikan di Jateng. Nilai buku yang ditenderkan mencapai kurang lebih Rp 16 milyar. Hingga berita ini diturunkan, pihak pemenang lelang buku DAK, yaitu PT A.I dan PT B.I, keduanya yang berkedudukan di Semarang ini belum bisa dikonfirmasi terkait pernyataan Kadinas Dikpora Kendal tersebut. (jec)

 

 

Tinggalkan komentar